Grit: The Power of Passion and Perseverance

Ulasan Buku

Mochamad Bintang Rivani
4 min readMar 28, 2021

Sebuah Pendahuluan

Tahun 2014 lalu saya menonton video ceramah Angela Duckworth dalam TED Talks mengenai Grit (Kegigihan) yang menginspirasi sekali! Silahkan cek video berikut ini:

Beberapa tahun berikutnya, saya mendapatkan akses untuk membaca dan mendengarkan bukunya. Sempat banyak tertunda untuk diselesaikan (alasannya: biasalah… mager 😅) sampai akhirnya berkomitmen untuk menyelesaikan bacaan ini dan sharing sedikit ilmu yang saya dapat dari sini.

Apa yang saya suka dari buku ini?

  • Buku disusun berdasarkan riset yang dilakukan Angela, sehingga selain bisa mendapatkan wawasan tentang konsep Grit, saya juga bisa sedikit belajar tentang approach yang dilakukan Angela dalam risetnya di bidang Psikologi.
  • Ada assessment tool singkat yang Angela bagikan untuk mengukur kegigihan (Grit) seseorang (kalau penasaran coba googling “how gritty are you” atau “grit scale”)
  • Ada tips yang dibagikan untuk menumbuhkan kegigihan (Grit) pada diri kita.

Kenalan lebih dekat dengan “Grit”

Grit (kegigihan) adalah sifat manusia yang dinilai sebagai prediktor kuat yang menentukan keberhasilan seseorang mencapai tujuannya.

Grit is about working on something you care about so much that you’re willing to stay loyal to it. It’s doing what you love but not just falling in love — staying in love. — Angela Duckworth, Grit: The Power of Passion and Perseverance

Dalam buku ini, Angela menjelaskan bahwa Grit terdiri atas dua komponen, yaitu Passion (gairah) dan Perseverance (ketekunan). Passion dan perseverance disini bukan tentang intensitas, melainkan tentang konsistensi terhadap waktu.

How steadily you hold your goals over time? Enthusiasm is common, but endurance is rare.

- Angela Duckworth

Grit biasanya berhubungan dengan filosofi hidup seseorang dan termasuk dalam salah satu sifat manusia (human trait). Setiap sifat manusia dipengaruhi oleh gen dan pengalaman, maka dari itu Grit akan bertumbuh seiring kita semakin tua dan menemukan filosofi hidup kita.

Jangan salah menilai antara GRIT dan Talenta/Bakat

Saat kita melihat orang lain meraih pencapaiannya, kita perlu mengurangi penilaian “dia memang sudah berbakat dari sananya,” karena hal ini akan membuat kita luput untuk melihat Grit seseorang.

By shining a spotlight on talent, we risk leaving everything else in the shadows. We inadvertently send the message that these other factors — including grit — don’t matter as much as they really do.

- Angela Duckworth

Bagaimana hubungan antara bakat dengan pencapaian?

Hubungan antara Bakat (Talent) dan Pencapaian (Achievement) © Angela Duckworth

Setiap orang dianugerahi bakat dalam bidang tertentu, akan tetapi memiliki bakat saja tidak cukup.

Our potential is one thing. What we do with it is quite another.

-Angela Duckworth

Dalam buku ini, Angela menjelaskan bahwa seseorang perlu mengerahkan upaya (effort) untuk mengasah bakatnya hingga menjadi sebuah keterampilan (skill). Ia pun masih harus mengerahkan upaya lagi agar bisa menjadikan bakat itu berbuah menjadi pencapaian (achievement).

Poin pentingnya: Effort counts twice.

Jangan remehkan upaya yang kita kerahkan dalam mengerjakan sesuatu. Upaya berupa waktu, tenaga, pikiran, uang, maupun komitmen yang kita berikan memiliki dampak yang akan mendekatkan kita dengan tujuan.

Seseorang dikatakan memiliki Grit yang tinggi saat ia senantiasa memberikan upaya seberapapun sulitnya keadaan. Pertanyaan selanjutnya adalah:

Bagaimana menumbuhkan GRIT dalam diri kita?

Angela memaparkan dua pendekatan yang bisa dilakukan, yakni pendekatan internal (growing grit from inside-out) dan pendekatan eksternal (growing grit from outside-in)

Growing Grit from Inside-Out

Ada empat komponen yang dibutuhkan bagi kita untuk menumbuhkan grit dari dalam diri:

Empat Komponen Menumbuhkan Grit dengan Pendekatan Internal (Visualisasi oleh Bintang Rivani)

Growing Grit from Outside-In

Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya untuk memiliki Grit yang tinggi. Begitupun juga para pemimmpin organisasi, tentu menginginkan anggota tim nya memiliki Grit yang tinggi. Maka dari itu, beberapa cara yang dipaparkan Angela dalam buku ini adalah melalui parenting (pola asuh), aktivitas ekstrakurikuler, dan budaya. Hal ini juga bisa diterapkan dalam konteks organisasi untuk mengembangkan anggota tim yang Grit.

Menerapkan Wise Parenting

Pemetaan Pola Asuh/Parenting Berdasarkan Tingkat Dukungan (Supportiveness) dan Tingkat Permintaan (Demand) — © Angela Ducworth

Berperan sebagai orang tua/pemimpin yang suportif namun demanding. Selain itu, orang tua/pemimpin juga perlu menjadi role model dengan menerapkan Grit dalam kesehariannya.

Melibatkan dengan Aktivitas Ekstrakurikuler

Melibatkan anak dengan aktivitas ekstrakurikuler agar mengembangkan Passion (gairah) dan Perseverance (ketekunan) untuk tujuan jangka panjang. Bebaskan anak untuk memilih aktivitas ekstrakurikuler, namun berikan beberapa aturan, seperti: tidak mudah menyerah dan keluar.

Menciptakan Budaya Grit

Mengembangkan shared norms and value (norma dan nilai yang disepakati bersama) yang dapat menumbuhkan dan mencerminkan sifat Grit.

Penutup

Apakah Grit satu-satunya faktor yang menentukan kesuksesan seseorang dalam mencapai tujuannya? Jawabannya tidak.

Success is not the only thing you care about. Happiness and success are not identical.

Grit relates to life satisfaction: the grittier a person is, the more likely they’ll enjoy a healthy emotional life.

Grit is not everything, there are many other things a person needs in order to grow and flourish. Character is plural.

- Angela Duckworth, Grit: The Power of Passion and Perseverance

Namun, Grit dikatakan terkolerasi dengan beberapa aspek karakter manusia lainnya, yaitu:

Aspek Karakter Manusia yang Berkolerasi Kuat dengan Grit (Visualisasi oleh Bintang Rivani)

Tulisan ini telah diunggah sebelumnya dalam bentuk microblog pada akun Instagram @bintangrivani dalam postingan berikut ini.

Semoga bermanfaat!

--

--

Mochamad Bintang Rivani
Mochamad Bintang Rivani

Written by Mochamad Bintang Rivani

Berbagi ilmu dari buku/artikel/jurnal seputar pengembangan diri, inovasi, teknologi, dan keberlanjutan.

No responses yet